Minggu, Mei 27, 2012

"Kabayan Grup" Ke Gunung Gede (IV) Alun-alun Surya Kencana

Setelah perut kenyang dan puas menikmati keindahan puncak Gunung Gede, kami segera memutuskan turun ke tempat nge-camp hari kedua. Tempat yang legendaris. Padang datar yang sangat luas, yaitu Alun-Alun Surya Kencana. Tempat ini terlihat jelas dari atas puncak Gunung Gede dan juga Gunung Pangrango. Ini tempat yang sangat favorit bagi pendaki untuk istirahat. Untuk mencapai tempat ini tak butuh waktu lama, setengah jam saja bisa dicapai dari puncak Gunung Gede. Kita memang harus menuruni jalan diantara pepohonan bakau hutan dan jalanan berbatu. Kami turun sekitar jam 2.00, dan jam 2.30 semua anggota tim sudah sampai di Alun-Alun ini. 
Anggota tim sampai di Alun-Alun Surya Kencana
Kami pun segera mendirikan tenda. Sebagian lagi mengambil gambar dan berpoto-poto. Setelah tenda berdiri dengan tegap. Kami berkumpul sejenak untuk saling memberikan selamat satu sama lain, karena secara garis besar semua jalur pendakian telah kami lewati. Ketika sebagian anggota memasak air panas, karena disini sudah mulai terasa dingin, sebagian dari kami ada yang mengambil air, cuci muka, gosok gigi dan ada juga yang membersihkan diri dan ganti pakaian, karena pakaian sudah basah keringat pastinya. Kembali kami disuguhi pemendangan menakjubkan. Selain dikelilingi oleh hamparan bunga edelweijs, alun-alun ini juga dikelilingi hutan dan perbukitan, benar-benar lembah yang sangat indah. Beberapa tim terlihat sudah mulai mendirikan tenda disini dan beberapa malah baru selesai membenahi tenda untuk naik ke Puncak Gunung Gede.
Alun-Alun Surya Kencana juga merupakan hamparan bunga Edelweijs
Karena asyik berbincang-bincang, kami tak sadari hari sudah beranjak semakin sore. Cuaca semakin terasa dingin. Jaket pun sudah dipasang, kuplukpun menemani. Dilangit terlihat pemandangan awan-awan yang cukup indah. Tak lama kabutpun mulai turun. Menambah keeksotikan Alun-Alun ini. Tanpa menunggu waktu lagi, kamipun segera mulai memasak untuk makan malam. Kami berkumpul ditenda dapur di tengah-tengah tenda kami berdiri. Kami menikmati jahe panas, kopi panas dan beberapa makanan kecil yang dibawa anggota team. Perjalanan yang melelahkan memang. Pengalaman menarik disini adalah ketika mengambil air wudhu, airnya terasa sangat dingin sekali, seperti memegang air es. Menakjubkan memang kekuasaannya. DIA menciptakan segalanya dengan sangat sempurna. ALLAHU AKBAR!!!!
Tenda yang melindungi kami dari cuaca dingin di malam hari
Malam pun datang meninggalkan siang. Suasana mulai gelap gulita. Riuh rendah terdengar suara pendaki lain di tendanya masing-masing. Dilangit bintangpun mulai menampakkan diri, seakan ingin menunjukkan kalau rugilah orang-orang yang tidak bersyukur. Setelah melahap hidangan makan malam, kamipun melanjutkan kumpul-kumpul dengan obrolan ringan dan becandaan khas masing-masing anggota. Lama kami larut dalam obrolan tersebut. Bahkan sampai sudah beberapa kali kami menghabiskan secangkir besar air teh dan kopi. Semakin malam, pemandangan dilangit semakin menakjubkan. Kabutpun mulai turun dilembah yang dingin ini. Beberapa teman sudah mulai mencari posisi yang bagus untuk beristirahat. Saya, Mas Awenk, Mas Wawan masih asyik bercerita. Kamipun mencoba kekuatan daya tahan tubuh dengan keluar tenda. Wuihhh, tak sampai 5 menit kami kuat disana, kembali kami ke tenda karena dinginnya yang merasuk tulang.

Syal KLINTAN kembali mejeng di Alun-Alun Surya Kencana
Awan beesayap di Alun-Alun Surya Kencana
Panorama awan yang menguning di Alun-Alun Surya Kencana
Ditengah alun-alun peserta Jambore Avtech yang menyapu dan membersihkan jalur pendakian dari sampah sudah menyalakan api unggun, dan bahkan menyalakan mercon dan kembang api. Seperti sedang berpesta saja mereka malam itu. Setelah mengambil wudhu dengan air mineral dan shalat isya, saya pun memutuskan istirahat dan menikmati malam itu dengan tidur pulas. Cukup pulas tidur saya malam itu. Disamping karena sleeping bag yang saya bawa sangat tebal, mungkin karena cape yang mendera membuat saya bisa memasuki alam mimpi dengan pulas. :D Shubuh sekali kami sudah bangun. Dan kembali berkumpul di tenda dapur di tengah, mulai memasak kopi lagi. Dan memastikan keadaan anggota. Shalat shubuh kali ini sangat spesial, dilakukan di suhu 8 derajat Celcius. Wuihhh brrrr...
Suhu udara pagi di Alun-Alun Surya Kencana... Brrrrr...
Kamipun menikmati pagi itu dengan bersujud padaNYA. Ternyata selama ini masih banyak kesombongan dalam diri kami, masih banyak dosa yang kami lakukan, padahal nikmatNYA tak pernah henti. Kami tersadar, Shubuh itu spritual kami tergoncang. Ampuni dosa kami Ya Rabb...
Poto team pas bangun pagi di Alun-Alun Surya Kencana
Setalah membersihkan diri, ganti kostum dan merapikan sebagian bawaan. Kami memanfaatkan waktu bebas sampai jam 7 pagi untuk mencoba kenarsisan semua anggota. Bergantian kami dipoto, dengan gaya masing-masing. Tak jarang pendaki yang lewat pun tertawa dengan tingkah pola kami. Umur bukan masalah, narsis mah kudu... hehehe. Setelah poto sendiri-sendiri kami lanjutkan dengan manjajal kemampuan melompat. Bergantian pula kami mengambil poto masing-masing. Udara pagi mulai terasa sejuk, suhu udara sudah tidak terlalu dingin lagi, dan embun pun telah berhenti turun, serta matahari sudah berdiri gagah diufuk timur, kamipun bersiap-siap. Tenda dibongkar, dan bersiap-siap isi bahan bakar untuk turun, Pagi itu makan besar. Semua logistik tersisa kami habiskan disitu, tentu saja tidak termasuk kopi yang masih akan terpakai untuk penurunan nanti.
Narsis dulu di Alun-Alun Surya Kencana

Mas Rahmat belajar terbang
Deden gak mau kalah, terbanggggg...
Aki-aki ngapung.... haha
Sarapan dulu sebelum meninggalkan Alun-Alun Surya Kencana
Tetap semangat sebelum pulang
Jam 8 lebih kami telah siap. Tas sudah digendong masing-masing. Setelah berdoa sejenak kami pun berpamitan dengan alun-alun ini. Kami menyusuri jalan setapak, jalan yang berpasir yang kanan kirinya ditumbuhi rerumputan yang cukup lebat. Beberapa pendaki terlihat juga sudah bersiap turun. Dan beberapa lagi masih sibuk poto-potoan bahkan ada yang masih saja mengambil bunga yang dilindungi (Edelweijs). prilaku yang kurang bijak. Sejam lebih kami sudah sampai diujung alun-alun. jalur yang akan kami hadapi selanjutnya sama dengan jalur turun dari Puncak Gede ke Alun-Alun Surya Kencana. Menurun, berbatu, dan  ditumbuhi pepohonan bakau hutan. 
Kabut menemani kami saat beranjak dari Alun-Alun Surya Kencana
Melewati hamparan rerumputan Alun-Alun Surya Kencana
Perjalanan turun ini normalnya dilewati sekitar 5 jam. Tapi berhubung ujan deras diperjalanan turun, dimana kami banyak yang sempat merasakan jatuh. Kami bisa mencapai pintu keluar Gunung Putri pada jam 2 siang. Perjalanan turun ternyata ssngat menguras energi. Pak Hadi, Pak Darwis mulai terlihat sangat kelelahan. Tapi dengan semangat yang tinggi akhirnya kami bisa sampai di Posko Gunung Putri. Sudah banyak pendaki disini. Ada yang mencuci kaki, mandi, ganti baju dan bahkan ada yang sekedar melaporkan pendakiannya sudah selesai. Disini juga sampah kita dari atas di tanya dan di timbang. Dan kadang kala disini juga diperiksa apakah kita membawa turun Bunga Edelweijs. Kali ini tidak ternyata, mungkin karena banyaknya pendaki kali ini. 
Sayuran sistem tumpang sari di Pintu masuk/keluar Gunung Putri, Gunung Gede
Setelah ketua rombongan kamipun segera menuju perkampungan. Mandi, ganti baju dan makan di warung warga. Jam 4 kami segera meninggalkan Gunung Putri untuk kembali ke Pos Cibodas. Mobil disimpan ditempat ini. Di Cibodas pemburu oleh-oleh langsung bergerak cepat. Kaos, jaket dan souvenir langsung di beli. Jam 5 kami segera melanjutkan perjalanan pulang via puncak. Jam 9 malam saya sampai di kostan. Sedangkan teman-teman yang ke Cilegon sampai sekitar jam 11 dengan selamat. Alhamdulillah...

Perjalanan yang melelahkan memang. Perjalanan yang penuh cerita. Dan tentu saja perjalanan yang suatu saat nanti ingin kami semua ulang kembali. Terima kasih Gunung Gede, semua yang kami alami selama 2 hari akan kami jadikan bekal kami mengarungi kehidupan dunia ini agar bisa menjadi manusia yang berguna bagi sesama. Sampai ketemu lagi di pendakian berikutnya...


Tidak ada komentar: