Jumat, Mei 18, 2012

"Kabayan Grup" Ke Gunung Gede (I)

Keindahan Gunung Gede-Pangrango memang sudah menarik minatku dari dulu. Dari jaman masih belajar di salah satu universitas di Bandung, panorama alam Gunung Gede jadi tempat yang selalu diangan-angankan untuk kunikmati dan kudaki. Akhirnya setelah sekian lama menunggu kesempatan itupun datang di awal April 2012. Dan kali ini saya bergabung dengan teman-teman satu kerjaan yang berbase camp di Merak-Banten. Awalnya tim yang mau naik ke Gede ada 18 orang, tapi karena sesuatu dan lain hal yang berangkat akhirnya hanya 14 orang. Sebagian besar tim ini berangkat dari Cilegon. Dan saya menunggu dan bergabung di Gadog, Ciawi. Semua tim berkumpul di Gadog sekitar jam 1/2 2 pagi. Setelah membeli kekurangan logistik selama pendakian, kamipun melanjutkan perjalanan ke posko masuk Taman Nasional Gede Pangrango di Cibodas dengan menggunakan dua mobil, yang dibawa dari Merak. Perjalanan ke pos masuk ini membutuhkan waktu 1 jam.

Peta Jalur Pendakian Gunung Gede-Pangrango via Cibodas

Disepanjang jalan, kami melihat banyak pendaki yang mau naik juga ke Gunung Gede-Pangrango. Setelah sampai diparkiran pintu masuk, kami langsung mengadakan brifing singkat tentang perjalanan yang rencananya akan kami laksanakan pagi harinya. Kami menyempatkan sarapan dlu dan membeli makan siang dan dilanjutkan shalat shubuh berjemaah. Dan tepat jam 6 pagi kami sudah sampai di posko pemeriksaan Gunung Gede. Leganya hati ini, bau petualangan semakin semerbak. Tak sabar rasanya mencapai puncak Gunung Gede. Tapi sabar dlu, perjalanan masih panjang Lads...

Foto keluarga di gerbang

Kalau yang pernah nonton Film GIE, pasti tau nama ini

Dan perjalanan pun dimulai...

Dengan langkah penuh semangat, kami memulai pendakian. Disekeliling terhampar pemandangan menakjubkan. Pohon-pohon berukuran besar, semak belukar yang sangat hijau, ditambah suara serangga-serangga yang seakan bernyayi, dan udara yang sangat sejuk dan segar menambah kenikmatan pendakian ini. Beberapa spot yang kami lalui disepanjang jalan juga sangat menakjubkan. Ada telaga biru, sebuah telaga yang airnya biru. Sungai-sungai kecilpun mengalir dengan cantiknya disepanjang perjalanan. Dan seperti biasa, saya mencicipi air yang mengalir tersebut. Airnya menyegarkan, dingin dan lumayan mengurangi haus diperjalan. Di sepanjang perjalanan ini banyak tim yang kami temui. Ada yang dari Bogor, Jakarta, Surabaya bahkan ada satu rombongan turis asing yang berpapasan dengan tim kami.

Penunjuk arah di Pos Rawa Panyangcangan

Setelah berjalan dan disuguhi pemandangan dan suasana menakjubkan selama 2 jam, kami sampai di pos/Shelter Rawa Panyangcangan. Disini adalah persimpangan dua jalan, yaitu satu ke air terjun Cibeureum dan satu lagi jalur pendakian ke Gede/Pangrango. Shelter ini dimanfaatkan pendaki untuk sarapan atau sekedar istirahat sambil menikmati makanan yang dibawa. Kami memutuskan untuk menikmati pemandangan di air terjun dulu, sebelum melanjutkan pendakian. Sebagian teman menyiapkan kopi (semua anggota tim kami pengopi berat :D) untuk bekal diperjalan, menyiapkan minuman energi. Perjalanan ke air terjun dari pos ini tidak terlalu jauh, hanya butuh 10 menit saja. Oh ya, jalan yang kami lalui dari pintu masuk Cibodas sampai Pos ini sangat bagus, belum ada kesan hutannya kata seorang teman. Dan jalan ke air terjunpun sangat bagus, jembatan dari papan menghubungkan Pos ini dengan air terjun.

Jembatan kayu menuju air terjun Cibeureum

Dari kejauhan sudah tersengar suara air terjun. Belum sempat kami menikmati air terjun, terhampar pemandangan sangat menakjubkan, aliran air sungai yang sangat jernih. Tak sabar rasanya ingin berenang atau sekedar memegang air yang mengalir disela2 bebatuan dan pepohonan disekitar air terjun Cibeureum ini. Kami semakin takjub dan mengucapkan syukur pada yang maha kuasa tat kala melihat pemandangan air terjun yang sangat bagus terhampar didepan. Ada dua air terjun di Cibeureum ini. Air terjun pertama sebalah kanan pos, berketinggian kurang lebih sekitar 30 m. Air terjun ini terlihat sangat indah, dengan pepohonan hijau disekitarnya dan awan berwarna biru di atasnya. Cuman air terjun ini susah dijangkau, karena medan yang dilalui cukup sulit. Banyak belukar dan semak dijalan masuknya dan kabarnya banyak lintah juga ditempat ini.

Air Terjun pertama Cibeureum 

Air terjun kedua, berada tepat didepan kami yang baru datang. Tingginya hanya sekitar 20 m. Tapi airnya cukup deras dan mengeluarkan kabut dan embun yang menawan. Siapapun yang mendekat dijamin basah kuyup dan kedinginan, karena airnya yang sangat dingin. Sudah banyak pendaki yang mandi di air terjun ini. Kami hanya menyempatkan berpoto sesaat untuk kenang-kenangan. Sekaligus mengambil air untuk persediaan di perjalanan nantinya. Banyak diantara pendaki yang sekedar menikmati air terjun ini saja, dan lalu kembali ke Cibodas. Beberapa rombongan turis dari ASia Timur juga kami temui dijalan. Mereka hanya ingin menikmati air terjun Cibodas saja. Sayangnya tempat ini tak terawat, terutama dalam hal sampahnya. Dimana-mana berserakan sampah bekas pengunjung. Sehingga keindahan tempat ini sedikit berkurang.

Air Terjun kedua Cibeureum 

Setelah puas menikmati air terjun/Curug Cibeureum, kami kembali ke pos Rawa Panyangcangan. Dan disana teman-teman sudah siap untuk melanjutkan perjalanan. Tepat jam 9 kami lanjutkan pendakian. Semakin penasaran kami akan keindahan apa lagi yang akan kami nikmati setelah ini.

Dan... Mulailah trek yang menanjak dan benar-benar hutan. Disini akan terasa tantangan yang sangat besar buat sebagian kami yang baru kali ini naik gunung. Kami menargetkan sampai Shelter Kandang Badak sebelum magrib dan hari masih terang.

Bersambung...

Tidak ada komentar: