Kamis, Juli 03, 2008

Klinik Tanaman HPT Faperta Unpad





Pendahuluan
Sejak zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai Negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Bentuk negara Indonesia yang kepulauan merupakan salah satu keuntungan tersendiri bagi bangsa ini. Kepualuan Indonesia merupakan jalur perdagangan yang sangat strategis. Pedagang-pedagang dari negara-negara lain selalu berkunjung ke Indonesia untuk berdagang. Berdasarkan hal itulah negara Belanda, Jepang, dan bangsa Portugis pernah berusaha untuk menjajah negara Indonesia. Pertanian merupakan salah satu sumber daya alam terbesar yang dimiliki oleh Indonesia. Hampir seluruh masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, hingga bangsa Indonesia dijuluki sebagai negara agraris.


Namun saat ini Indonesia sedang mengalami permasalahan yang sangat kompleks di bidang pertanian. Saat ini Indonesia merupakan salah satu terbesar penghasil beras, tetapi sangat dilematis sekali ketika ternyata Indonesia merupakan negara pengimpor beras terbesar. Sekitar tahun 1982 pertanian Indonesia menjadi sorotan dunia, hal itu dikarenakan Indonesia mampu berswasembada beras. Tapi tahun-tahun berikutnya hasil pertanian Indonesia terus mengalami penurunan. Konsep pembangunan yang tidak berkelanjutan dan pengalihan leading sector pembangunan ke bidang industri dianggap sebagai salah satu penyebabnya. Hal itu terbukti pada saat Indonesia mengalami krisis multidimensional hanya sektor pertanian yang mampu survive bahkan mampu menjadi penyanggah sektor lainnya terutama hutang-hutang di bidang industri.Dalam menjalankan pembangunan pertanian Indonesia telah melakukan banyak cara dimulai dari Bimas, Insus, Supra Insus, Opsus, sampai dengan munculnya Green Revolustion.

Pemakaian bahan-bahan kimia dalam strategi tersebut seperti pemakaian pestisida dan pupuk kimia ternyata menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Konsep pembangunan pertanian Indonesia saat ini beralih ke konsep pertanian berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan. Agribisnis salah satu konsep pembangunan pertanian berkelanjutan yang saat ini sedang ramai dibicarakan orang. Pembangunan pertanian yang dimulai dari hulu (saprotan, obat-obatan, pupuk, bibit, dll), kemudian on farm (cara bercocok tanam), sampai dengan hilir (pengolahan dan pemasaran), serta didukung dengan sarana pelayanan dan jasa diharapkan mampu meningkatkan sektor pertanian Indonesia.Aplikasi atau pelaksanaan teknis dilapangan juga tidaklah tanpa hambatan.

Kurangnya sumber daya manusia yang terampil, lemahnya kelembagaan petani, harga pupuk yang terus meningkat, dan pemasaran merupakan hambatan yang selalu dialami oleh para petani. Selain itu permasalahan Hama dan Penyakit Tumbuhan juga telah menimbulkan dampak kerugian yang relatif besar. Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana ternyata menimbulkan dampak negatif terutama terhadap lingkungan.

Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) yang memadukan berbagai teknik pengendalian hama saat ini sedang gencar disosialisasikan dan dikembangkan. Pertanian adalah bidang yang selalu berkaitan dengan sosial, budaya, politik, dan ketahanan sebuah negara. Amerika saat ini bias dikatakan sebagai negara yang paling berkuasa di dunia. Bagaimana tidak, negara tersebut menguasai sekitar 40 % pangan dunia. Indonesia saat ini benar-benar harus berjuang guna menyelamatkan predikatnya sebagai negara agraris. Seluruh konsep pembangunan pertanian harus dijalankan oleh sebuah aksi yang mantap, tidaklah hanya jadi sebuah wacana saja. Melihat permasalahan pertanian di Indonesia yang begitu kompleks, menjadikan permasalahan ini adalah tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia, bukan hanya para petani saja.

Sejarah Singkat
Klinik tanaman sebenarnya telah berdiri beberapa tahun yang lalu. Ketika itu Himpunan Mahasiswa HPT merasa perlu ada sebuah badan yang benar-benar berorientasi kepada keprofesian. Pada saat itulah Klinik Tanaman pertama kali dibentuk dengan nama Klinik Proteksi (KP). Pengelolaan KP dilaksanakan oleh Pengurus harian HIMA HPT. Melihat kurang kondusifnya kondisi KP, sekitar tahun 2003, muncul keinginan agar KP dijadikan sebuah badan khusus yang independent. Hal tersebut dipaparkan dan disetujui dalam Musaywarah Anggota HIMA HPT. Klinik Proteksi pun berganti nama menjadi Klinik Tanaman hingga sekarang.

Profil Klinik Tanaman
Klinik Tanaman (Klintan) merupakan badan khusus yang berorientasi keprofesian dan memiliki hubungan koordinatif dengan HIMA HPT. Keberadaan Klintan dimaksudkan untuk menunjang keberadaan HIMA HPT. Dalam menjalankan roda organisasi Klintan memiliki hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri, mulai dari open recruitment atau penerimaan anggota sampai dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya. Seperti halnya dengan himpunan dan perhimpunan mahasiswa lainnya, Klintan juga memiliki pola pembinaan bagi anggotanya. Target atau sasaran kerja Klinik Tanaman dipaparkan dalam visi dan misi organisasi.

Visi : Mewujudkan organisasi keprofesian hama dan penyakit tumbuhan dengan manajemen sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, sehingga berguna bagi masyarakat.

Misi :
1.Iklim organisasi yang baik
2.Pola pembinaan SDM
3.Badan konsultan
4.Kegiatan Litbang
5.Lembaga Pelatihan
6.Go Public

Rencana Strategis
Rencana strategis klinik tanaman dibagi menjadi tiga bagian yaitu,
1. Pengembangan SDM dan organisasi
Pada bagian ini lebih ditekankan pada pembinaan anggota serta organisasi seperti pola administrasi yang baik, masa kaderisasi, pelatihan-pelatihan, dan diskusi atau ceramah ilmiah. Diharapkan klintan dikelola dan sanggup menghasilkan sumber daya manusia yang berkulitas dan professional.

2. Go Public
Go Public merupakan upaya untuk mensosialisasikan keberadaan Klinik Tanaman kepada mahasiswa dan masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang seluruh kegiatan klintan seperti jasa konsultant dan lembaga pelatihan. Selain itu juga untuk menunjukkan eksistensi Klinik Tanaman.

3. Target/Sasaran Utama
Dari pemaparan visi dan misi serta organigram yang kemudian dijabarkan dalam bentuk rencana strategis ini, dapat dilihat klintan mempunyai cita-cita atau target yaitu, Badan Konsultan, Kegiatan Penelitian dan Pengembangan, serta Lembaga Pelatihan.

Klinik Tanaman berkeinginan untuk menjadi sebuah sebuah badan yang dapat berguna bagi masyarakat melalui jasa konsultant dan pelatihan. Diharapkan dengan badan konsultant dan lembaga pelatihannya ini Klinik Tanaman mampu memberikan kontribusi atau solusi-solusi bagi permasalahan pertanian terutama masalah hama dan penyakit tumbuhan. Klintan juga melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan seperti pemanfaatan lahan, rearing musuh alami, inventarisir dan mengembangkan hasil - hasil penelitian mahasiswa HPT. Di bidang pelatihan lainnya klintan juga memiliki kegiatan di alam bebas yaitu outbound yang diberi nama Nalaktak Outdoor Activity. Dalam usaha mencapai target, Klinik Tanaman tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari seluruh warga HPT, serta para dosen.

Tidak ada komentar: