Selasa, Desember 04, 2012

PERSIB dan BARCELONA

PERSIB junior dan senior musim 2010/2011

Tergelitik ingin menulis lagi, setelah membaca artikel di kompas.com. Ya, tadi malam Barcelona mencatatkan sejarah. Dimenit ke-14 pertandingan melawan Levante, Barcelona mengganti Dani Alves yang cidera dengan Martin Montoya. Dan sejak saat itulah Barca bermain dengan 11 orang yang semuanya adalah pemain binaan Barca sendiri. Hebta, salut dengan pencapaian ini. Disaat tim lain hanya berburu pemain mahal di seantero dunia, Barca masih mempercayakan timnya ke pemain muda binaan akademinya sendiri. 
Berita lengkapnya disini :
http://bola.kompas.com/read/2012/11/26/04285447/Montoya.Masuk.Barcelona.Cetak.Sejarah

Hmmm, kalau membandingkan dengan didalam negeri. Sungguh sebuah perbedaan yang sangat mencolok. PERSIB Bandung contohnya. Tim yang punya sejarah sangat panjang dan penuh cerita di Liga Indonesia ini, sudah melupakan tradisinya di awal tahun 1990-an. PERSIB juara liga Indonesia I dengan kekuatan 100% pemain lokal, mengalahkan tim penuh bintang Petrokimia Putra yang diperkuat bintang asing mereka Jacksen F Tiago. Sejak era semi profesional masuk ke Indonesia. PERSIB pun mulai ikut-ikutan memakai jasa pemain asing dan sedikit demi sedikit melupakan pemain binaan atau pemain junior PERSIB sendiri. Bahkan mirisnya tahun ini hanya tersisa Cecep, Rizky Bagja, Jajang, Agung, Atep dan Sigit yang merupakan pemain binaan PERSIB sendiri. Dan hanya sebagian kecil yang jadi pemain inti. Ini akibat dari “modern football” yang mengharapkan prestasi instant dari manajemen.

BOBOTOH BERDUKA
Langkah yang berbeda justru dilakukan tim tetangga baru (tapi lama) PERSIB, Pelita Bandung Raya (PBR). PBR justru mengumpulkan beberapa pemain binaan PERSIB yang dipadukan dengan mantan pemain PERSIB dan beberapa pemain binaan Pelita. Mantan pemain junior PERSIB disini ada Jejen Zaenal, Munadi, Edi Hafid, Jajang Maulana, Rendi Saputra dan Eka Ramdani. Daftar ini akan bertambah kalau PBR jadi merekrut Rudi Geovani (adiknya Johan Juansyah), mantan pemain junior PERSIB. Mantan pemain Persib yang akan membela PBR ada Tema Mursadat, Edi Kurnia, Nova Arianto. Daftar akan semakin lengkap, kalau pembicaraan kontrak dengan Miljan Radovic berlangsung dengan lancar. Sangat kental berbau PERSIB bukan? Nah, ini bisa jadi salah satu langkah PBR menarik dukungan masa dan pendukung di Bandung.

Banyak sebenarnya pemain binaan PERSIB yang bertebaran di Liga Indonesia. Salah satu diantaranya adalah kiper tim merah asal ibukota, Arditany. Ardi adalah mantan kiper PERSIB junior. Di tim ini juga masih ada Johan Juansyah. Pemuda asal Cikajang ini juga merupakan pemain binaan maung bandung. Selain itu ada Deni Kusnandar, Gelandang energik asal klub Arema Cronous. Pemuda asal Jatinangor ini pindah ke Pelita bersamaan dengan hijrahnya Arditany ke Persija. Kesempatan bermain di tim senior PERSIB yang kurang menjadi pertimbangan mereka. Dan terakhir Wildiansyah dan Budiawan pun menyusul keluar dari PERSIB karena masalah jam terbang dan bergabung ke Persisam, untuk bergabung dengan kompatriotnya mantan pemain PERSIB lainnya Diaz Angga Putra. Masih banyak mantan pemain PERSIB junior yang memilih keluar dan mencoba peruntungan di tim lain.


Dihubungkan dengan artikel tentang Barcelona di atas, patut disayangkan ketika sekarang PERSIB malah diisi pemain dari luar. Bukan produk pembinaan sendiri. Padahal kalau mereka adalah pemain binaan sendiri, dijamin mereka akan bermain lebih “make manah” di banding pemain yang didatangkan dengan bayaran selangit dan status pemain bintang dan tidak memiliki “darah biru” dalam diri mereka. Suatu saat nanti kami merindukan PERSIB yang seperti Barcelona, yang kalaupun tidak 11 starter nya dari pemain binaan sendiri, tapi setidaknya mendominasi. 

Suatu saat kami bermimpi starter PERSIB adalah :
Arditany (GK) - Diaz Angga (RB), Agung Pribadi (CB), Yan Harjito (CB), Jajang Sukmara (LB) - Budiawan (AMR), Deni Kusnandar (DM), Eka Ramdani (AM), Atep (AML) - Johan Juansyah (FW) - Yandi Sofyan (FW).

Entah kapan itu akan terwujud, melihat kebiasaan manajemen PERSIB akhir-akhir ini. Setelah tahun lalu PERSIB berbau Arema, tahun ini berbau Sriwijaya. Hadeuhhhh… Mungkinkah manajemen perlu disadarkan kalau PBR bisa lebih bagus dan mampu mengalahkan PERSIB. Waktu 18 tahun tanpa gelar juara dan banyaknya pemain muda binaan PERSIB yang akhirnya berhasil dan bermain bagus di tim barunya, karena kurangnya kesempatan membela pangeran biru, akan menyadarkan manajemen, bahwa jangan pernah sia-siakan pemain binaan sendiri. Mungkin mereka hanya butuh waktu untuk membuktikan diri, jadi beri mereka kesempatan untuk itu. Pada akhirnya PERSIB tak hanya akan menjadi pembina pemain doang, tapi juga bisa meraih prestasi dengan pemain binaannya sendiri, seperti Barcelona. Tidak ada prestasi yang instan BUNG!!!
AGAINS MODERN FOOTBALL!!

Manajemen PERSIB yang akan memilih, mau ikut seperti Barcelona atau tidak…

Salam.

Tidak ada komentar: